Assalamu'alaikum.... kali ini saya akan post mengenai salah satu hewan kecil sejenis moluska bercangkang yang saya temui di kali kecil barat rumah saya. di gambar teman teman bisa liat keong yang saya ambil ini memiliki warna hitam dan berbentuk kerucut memanjang. nha karena penasaran saya searc di google dan nemu ini keong namanya sulcospira testudinaria. lengkapnya bisa kawan baca di artikel di bawah gambar ini.....




Keong air tawar termasuk filum Moluska, yakni hewan yang tidak bertulang belakang dan tergolong dalam kelas Gastropoda. Cirinya bertubuh lunak dan dilindungi oleh cangkang tunggal. Beberapa jenis bertutup cangkang dan digolongkan sebagai operculate, sebagian lagi yang tidak memiliki tutup cangkang digolongkan sebagai pulmonate. Keong yang tidak memiliki cangkang digolongkan sebagai slug atau siput telanjang yang hidup di darat (terrestrial) atau di perairan laut.



Keong air tawar umumnya memiliki tutup cangkang atau operculum, hidup di berbagai tipe perairan seperti sungai, danau, rawa, bahkan di saluran irigasi, sawah atau kolam. Habitat yang disukai mulai dari yang berarus deras, tenang, dengan substrat berbatu, pasir berlumpur atau serasah daun, batang atau ranting pohon yang terendam di dalam perairan dangkal maupun dalam (> 10 m). Keong yang tidak bertutup cangkang umumnya lebih rentan terhadap perubahan suhu, perubahan substrat dan arus, seperti halnya jenis Lymnaea, Physastra, Gyraulus, Indoplanorbis, Polypylis, Helicorbis dan jenis
– jenis yang bertutup cangkangpun beberapa jenis sangat sensitif terhadap kandungan oksigen, arus dan tipe substrat (batuan, pasir, tumbuhan air, dan lainnya).



Pulau Jawa memiliki ratusan sungai dan rawa serta danau yang saat ini banyak mengalami perubahan fisik dan kimia. Sebagian lingkngan sektar rawa atau setu telah berubah menjadi kawasan perumahan. Sungai-sungai utama telah tercemar dan mengalami pendangkalan, atau menjadi dalam dan berlumpur akibat penggalian batu dan pasir secara besar-besaran dan terus menerus. Akibatnya perairan tersebut menjadi tempat yang tidak bisa layak lagi bagi beberapa jenis keong air tawar. Menurut catatan terakhir yang dikumpulkan oleh Van Benthem Jutting (1956) tercatat 65 jenis keong air tawaryang dijumpai di berbagai tipe perairan di Pulau Jawa, termasuk 28 jenis tercatat dari sungai Ciliwung dan 19 jenis dari Cisadane. Hasil penelitian Wowor pada tahun 2009, menunjukkan laju penurunan jenis keong sebesar 66,7 % di Ciliwung (dijumpai hanya 10 jenis) dan 35,7 % di Cisadane (dijumpai hanya 12 jenis). Penjelasan Marwoto & Isnaningsih (2006-2010) serta Köhler dkk (2009) menyatakan bahwa keong jenis Sulcospira sulcospira dan Sulcospira pisum tidak dijumpai lagi di perairan sungai, rawa, danau di Pulau Jawa, padahal keduanya merupakan jenis endemik Jawa
(tidak dijumpai di tempat lain selain Jawa). 



Tahun 2011, Laboratorium Malakologi, Puslit Biologi LIPI melakukan evaluasi keanekaragaman keong air tawar di Pulau Jawa. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi berapa jenis keong yang masih bertahan dan berapa jenis yang sudah hilang dari habitatnya. Acuannya adalah koleksi ilmiah yang disimpan di MZB dan berbagai pustaka. Data penurunan keanekaragaman jenis keong air tawar menjadi dasar yang penting untuk mempelajari lebih lanjut sejauh mana pencemaran, pendangkalan dan perusakan fisik berbagai tipe perairan dalam mempengaruhi kehidupan biota perairan. Pemanfaatan lebih
jauh, menjadi data dasar dalam pengelolaan berbagai tipe perairan seperti sungai, danau dan rawa, khususnya di Pulau Jawa termasuk memperbaiki ekosistem perairan tersebut dan mencegah hilangnya keanekaragaman biota perairan lainnya seperti ikan, moluska, kepiting, udang, dan lainnya. 




Hasil evaluasi mengindikasikan bahwa keong jenis Wattebledia crosseana (Wattebled, 1884), Wattebledia insularum van Benthem Jutting, 1956, Balonocochlis glandiformis (Schepman, 1896), Gyraulus terraesacrae Rensch, 1934, Polypylis kennardi (Bullen, 1906), Helicorbis caenosus (Benson, 1850), Ferrissia javana (Martens, 1897) yang ukurannya relatif kecil sangat jarang dijumpai. Nampaknya keong – keong ini sangat sensitif terhadap perubahan kualitas perairan, baik kualitas kimia, biologi dan fisik. Jumlah jenis koleksi keong air tawar yang tercatat di Pulau Jawa
bertambah dua, menjadi 67 jenis. Jenis pertama adalah keong hama Pomacea canaliculata yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 1984, dan jenis lannya adalah Sulcospira sp. Jenis yang kedua tersebut berbeda dengan jenis yang telah ada sebelumnya yaitu S. sulcospira, S. pisum, S. testudinaria). Berdasarkan data yang ada, jenis S. testudinaria merupakan jenis yang mampu menyebar luas, dijumpai di berbagai tipe perairan (sungai, rawa, danau) di Pulau Jawa, sedangkan Sulcospira sp. hanya dijumpai di sungai di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat.

nah seperti itu kawan, sampai jumpa di hari yang lain ya... :D



sumber penjelasan : http://biologi.lipi.go.id/bio_indonesia/mTemplate.php?h=3&id_berita=331
halo kawan, jumpa lagi kali ini saya bertemu dengan salah satu hewan kecil serangga sejenis kumbang atau bukan ya..... di tempat saya ini namanya ampal, ndak tau kalau ditempat kawan namanya apa. hewan ini sering saya temui ada yang berwarna putih, dan coklat. kalau yang putih sering dipanggil ampal sapi sedang yang coklat sering disebut ampal kebo :D. seperti ini ni....




nama lainnya Phyllopoga Postancensis dan hewan ini termasuk avertebrata lo... salah satu jenis insecta. hewan ini punya sepasang sayap tebal dan keras mirip tempurung. sayangnya hewan ini termasuk jenis hama yang sering merusak tanaman. sebelum menjadi bentuk form kumbang, hewan ini terlebih dahulu masuk ke form uret. empuk empuk putih gitu kadang geli kalo nyentuh ckckck... namanya Lepidiota stigma adalah serangga hama polifag (pemakan rupa-rupa) yang menyerang perakaran berbagai jenis tumbuhan. Fase hidup yang paling mengganggu pertanian adalah fase larva yang dikenal dengan nama umum hama uret atau gayas. Serangga tahap dewasa dikenal sebagai ampal






Serangga ini memerlukan sekitar satu tahun untuk menyelesaikan daur hidupnya. Dewasanya kawin dan bertelur pada tumpukansampah/sisa-sisa daun di sekitar bulan Oktober-Desember.
Selanjutnya, larva (dikenal sebagai uret) menetas dari telur sekitar dua minggu kemudian. Larva mengalami empat tahap perkembangan (instar), yang ditandai dengan pelungsungan ("ganti kulit"). Instar awal makan dari sisa-sisa akar atau akar yang halus. Instar ketiga, yang berwarna kuning pucat atau putih, adalah tahap yang paling mengganggu pertanaman. Ia akan hidup menjelajah di tanah dan memakan akar segar. Uret menyukai akar tunggang agak tebal dan pada pembibitan tanaman buah dapat mengakibatkan tanaman mendadak rebah atau mengering karena akar utamanya terpotong. Ukuran dapat mencapai 4 cm panjangnya jika telah tumbuh maksimum. Daya jelajah larva sangat besar, bahkan dapat ditemukan uret pada kedalaman 10 m dari permukaan tanah. Larva sangat ringkih di bawah sinar matahari. Paparan sinar matahari sekitar 5 menit akan membuat uret menghitam, mengerut, lalu mati.
Larva akan menjadi pupa pada sekitar bulan Agustus (memasuki puncak kemarau), hingga keluar menjadi serangga dewasa di bulan Oktober atau apabila curah hujan mulai meningkat kembali. Serangga dewasa praktis hidup hanya untuk kawin dan bertelur saja. 


L. stigma merupakan hama utama pertanaman lahan kering, seperti jagungtebu, dan sorgumPerkebunan tanaman industribuah-buahan, maupun agroforestri juga terganggu oleh kehadiran serangga yang selalu kelaparan ini. Kehadiran di lahan pertanian biasanya melalui pemberian pupuk kandang yang kurang sempurna pembuatan dan kebersihannya, sehingga membawa telur atau larva instar awal.

nah.... seperti itu kawan, walaupun dia ini hama tapi tidak berarti kita harus memusnahkannya karena hewan ini tentu saja masuk ke rantai makanan yang berguna untuk keseimbangan alam.. sekian dulu ya.... tetap semangat.... :)



sumber penjelasan :https://id.wikipedia.org/wiki/Lepidiota_stigma
Kali ini saya akan membagikan kepada teman teman salah satu peliharaan di rumah yakni ayam kerdil atau ayam kate yang biasa atau malah mungkin teman teman pelihara. Ayam kate atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Ayam Bantam, pertamakali ditemukan oleh para pedagang Eropa, sekitar tahun 1700an di pelabuhan di pulau Jawa bernama Bantam, atau kita lebih mengenalnya sebagai Karesidenan Banten, atau sekarang Provinsi Banten.

Karena bentuknya yang mini dan lucu, ayam jenis ini banyak digunakan sebagai ayam hias, bukan ayam pedaging atau petelur. Dari pertamakali ditemukan oleh para pedagang Eropa pada tahun 1700an tersebut, ayam kate sudah banyak mengalami persilangan, dan populasi asli ayam kate sendiri sudah sangat kecil.

Salah satu hasil persilangan terakhir adalah Ayam Serama pada tahun 1971 yang dilakukan oleh pebudidaya di Malaysia, dan menjadi ras ayam terkecil di dunia

tapi berhubung ini cuma anakannya dan agak gak jelas jadi ndak pa pa ya ckckck,,,,,,





Halo kawan, kali ini apa yang akan saya post adalah salah satu jenis telur yang menurut saya lumayan besar namun saya sendiri belum pernah mencicipinya. kebetulan dirumah ada telurnya jadi saya foto sehingga bisa keliatan seperti apa.



kayak gini model telur angsa... buat temen temen yang belum pernnah liat ckckck.. kayake lumayan kalau digoreng.



ya buat temen temen yang mau makan telur angsa bisa deh dicoba melihara angsa atau beli telurnya ke peternak angsa ckckck,,, oke sekian dulu ya,,,,,, tetep semangat :D

Halo kawan, jumpa lagi dengan saya Bimo Setiawan. kali ini saya akan berbagi pengetahuan salah satu fauna yang saya yakin teman - teman sudah tahu apa itu. hewan ini salah satu jenis dari ratusan belalang yang ada di bumi ini. yap langsung saja dia adalah.......... jeng jeng....


kebetulan tadi waktu saya di smk saya liat di salah satu helm ada serangga yang satu ini, buru buru deh minta tolong teman buat fotoin soalnya kamera saya ndak bisa main fokus.... nah serangga yang satu ini umumnya biasa kita panggil walang kadung, cencorang, kalau daerah saya di jogja, atau juga walang kekek, belalang sembah dll. Si Belalang sentadu atau belalang sembah adalah serangga yang termasuk ke dalam ordo Mantodea. Dalam bahasa Inggris, serangga ini biasa disebut praying mantis karena sikapnya yang seringkali kelihatan seperti sedang berdoa. Kata mantis berasal dari bahasa Yunani"Mantes" yang berarti "nabi" atau "peramal nasib". Banyak sebutan dalam bahasa lokal, seperti congcorang (bahasa Sunda/bahasa Betawi),walang kadung/kèkèk (bahasa Jawa), dan mentadak (bahasa Melayu).






Ada sekitar 2.300 spesies dalam ordo Mantodea di seluruh dunia; kebanyakan berada di daerah tropis atau sub-tropis, tetapi beberapa spesies hidup di iklim sedang, seperti di utara Amerika Serikat, Eropa Tengah, dan Siberia. Belalang sentadu tergolong keluarga Mantidae.

Belalang sentadu adalah salah satu dari segelintir serangga yang dapat memutar kepalanya. Beberapa teks merujuk kepada belalang sentadu Eropa (Mantis religiosa) sebagai belalang sentadu yang paling umum di negara-negara di Eropa. Ischnomantis gigas adalah belalang sentadu terbesar dengan panjang 17 cm untuk yang betina, dan ditemukan di daerah Sahel di Afrika. Belalang sentadu terkecil adalah Bolbe pygmaea, yang hanya 1 cm panjangnya pada usia dewasa.



Seekor belalang sentadu betina yang hamil akan menghasilkan massa busa yang besar, yang disebut ootheca (jamak:oothecae). Ootheca ini dapat memuat hingga 300 butir telur, yang semuanya dilindungi dalam kantung busa. Oothecae ini dihasilkan pada musim gugur —dan sesudah itu belalang sentadu dewasa mati— dan menetas dalam waktu hingga lima bulan. Sebagian spesies menetas dalam interval kecil, dan proses penetasan dapat berlangsung hingga lima minggu ketika sebelum larva muncul sepenuhnya. Belalang betina yang bunting tidak hanya memproduksi oothecae, tetapi juga oothecae yang tidak subur oleh belalang betina yang belum dikawini. Kadang-kadang satu atau dua larva menetas, tetapi hal ini jarang sekali terjadi. Beberapa spesies, seperti misalnya Brunneria borealis, menghasilkan oothecae melalui partenogenesis. Dalam keadaan ini, belalang jantan tidak dibutuhkan untuk menghasilkan ootheca yang subur; namun, semua belalang yang dihasilkan dari proses ini adalah betina.

Di AS, spesies belalang sentadu pertama kali diperkenalkan dari Eropa dan Tiongkok sekitar tahun 1900 sebagai predator kebun dalam usaha untuk mengendalikan hama. Belalang sentadu Carolina adalah serangga resmi negara bagian South Carolina, dan belalang sentadu Eropa adalah serangga resmi negara bagian Connecticut.




Belalang sembah merupakan hewan karnivora, jenis hewan yang biasa dimangsa oleh belalang sembah bermacam-macam, dari serangga-serangga kecil seperti jangkrik, kupu-kupu, lebah, hingga hewan vertebrata seperti ular, tikus, kadal, katak, dan burung kecil. nah itulah salah satu jenis serangga yang biasa kita temui si belalang sembah. sekian dulu ya.... sampai jumpa lagi... :D









NewerStories OlderStories Beranda